KEBUTUHAN
CAIRAN & ELEKTROLIT
|
Air
(H0) merupakan komponen utama yang paling banyak terdapat di dalam tubuh
manusia.Sekitar 60% dari total berat badan orang dewasa terdiri dari air.Namun
bergantung kepada kandungan lemak dan otot yang terdapat di dalam tubuh,nilai
persentase ini dapat bervariasi antara 50-70% dari total berat badan orang
dewasa.Oleh karena itu maka tubuh yang terlatih dan terbiasa berolahraga
seperti tubuh seorang atlet biasanya akan mengandung lebih banyak air jika
dibandingkan tubuh nonatle.
Di dalam tubuh,sel-sel yang mempunyai konsentrasi air paling tinggi antara lain adalah sel-sel otot dan organ-organ pada rongga badan,seperti paru-paru atau jantung,sedangkan sel-sel yang mempunyai konsentrasi air paling rendah adalah sel-sel jaringan seperti tulang atau gigi.Konsumsi cairanyang ideal untuk memenuhi kebutuhan harian bagi tubuh manusia adalah mengkonsumsi 1 ml air untuk setiap 1 kkal konsumsi energi tubuh atau dapat juga diketahui berdasarkan estimasi total jumlah air yang keluar dari dalam tubuh.Secara rata-rata tubuh orang dewasa akan kehilangan 2.5 L cairan perharinya.Sekitar 1.5 L cairan tubuh keluar melalui urin,500 ml melalui keluarnya keringat,400ml keluar dalam bentuk uap air melalui proses respirasi (pernafasan) dan 100 ml keluar bersama dengan feces(tinja).Sehingga berdasarkan estimasi ini,konsumsi antara 8-10gelas (1 gelas ��240 ml) biasanya dijadikan sebagai pedoman dalam pemenuhan kebutuhan cairan per-harinya.
Di dalam tubuh,sel-sel yang mempunyai konsentrasi air paling tinggi antara lain adalah sel-sel otot dan organ-organ pada rongga badan,seperti paru-paru atau jantung,sedangkan sel-sel yang mempunyai konsentrasi air paling rendah adalah sel-sel jaringan seperti tulang atau gigi.Konsumsi cairanyang ideal untuk memenuhi kebutuhan harian bagi tubuh manusia adalah mengkonsumsi 1 ml air untuk setiap 1 kkal konsumsi energi tubuh atau dapat juga diketahui berdasarkan estimasi total jumlah air yang keluar dari dalam tubuh.Secara rata-rata tubuh orang dewasa akan kehilangan 2.5 L cairan perharinya.Sekitar 1.5 L cairan tubuh keluar melalui urin,500 ml melalui keluarnya keringat,400ml keluar dalam bentuk uap air melalui proses respirasi (pernafasan) dan 100 ml keluar bersama dengan feces(tinja).Sehingga berdasarkan estimasi ini,konsumsi antara 8-10gelas (1 gelas ��240 ml) biasanya dijadikan sebagai pedoman dalam pemenuhan kebutuhan cairan per-harinya.
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga
kondisi tubuh tetap sehat.Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh
adalah merupakan salah satu bagian dari fisiologi homeostatis.Keseimbangan
cairandan elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan
tubuh.Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air( pelarut) dan zat
tertentu (zat terlarut).Elektrolit adalah zat kimia yang
menghasilkanpartikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada
dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan,minuman,dan
cairan intravena (IV) dan di distribusi ke seluruh bagian tubuh.Keseimbangan
cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh
total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh.Keseimbangan cairan dan
elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya; jika salah satu
terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya.Cairan tubuh dibagi dalam dua
kelompok besar yaitu :
Ø
cairan intraseluler
Ø
cairan ekstraseluler.
Cairan intraseluler adalah
cairan yang berada di dalam sel diseluruh tubuh, sedangkan cairan akstraseluler
adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri dari tiga
kelompokyaitu:cairan intravaskuler(plasma),cairan interstitial dan cairan
transeluler.Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem
vaskuler,cairan intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel,sedangkan
cairan traseluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan
serebrospinal,cairan intraokuler,dan sekresi saluran cerna.
2. Fungsi Cairan Tubuh
2. Fungsi Cairan Tubuh
Dalam
proses metabolisme yang terjadi didalam tubuh,air mempunyai 2 fungsi utama
yaitu sebagai pembawa zat-zat nutrisi seperti karbohidrat,vitamin dan mineral
serta juga akan berfungsi sebagai pembawa oksigen ke dalam sel-sel tubuh.Selain
itu,air didalam tubuh juga akan berfungsi untuk mengeluarkan produk samping
hasil metabolisme seperti karbon dioksida(CO ) dan juga senyawa nitrat.Selain
berperan dalam proses metabolisme,air yang terdapat di dalam tubuh juga akan
memiliki berbagai fungsi penting antara lain sebagai pelembab jaringan-jaringan
tubuh seperti mata,mulut dan hidung, pelumas dalam cairan sendi 02 Sports
Science Brief tubuh,katalisator reaksi biologik sel,pelindung organ dan
jaringan tubuh serta juga akan membantu dalam menjaga tekanan darah dan
konsentrasi zat terlarut.Selain itu agar fungsi-fungsi tubuh dapat berjalan
dengan normal,air di dalam tubuh juga akan berfungsi sebagai pengatur panas
untuk menjaga agar suhu tubuh tetap berada pada kondisi ideal yaitu ± 37 C.
3. Proportion Of Body Fluid
3. Proportion Of Body Fluid
Prosentase dari total cairan tubuh bervariasi sesuai dengan
individu dan tergantung beberapa hal antara lain :
a.Umur
b.Kondisi
lemak tubuh
c.Sex
Perhatikan
Uraian berikut ini :
No.
|
Umur
|
Presentase
|
1.
|
Bayi
(baru lahir)
|
75
%
|
2.
|
Dewasa
:
a.Pria
(20-40 tahun)
b.Wanita
(20-40 tahun)
|
60
%
50
%
|
3.
|
Usia
Lanjut
|
45-50
%
|
Pada
orang dewasa kira-kira 40 % baerat badannya atau 2/3 dari TBW-nya berada di
dalam sel (cairan intraseluler/ICF), sisanya atau 1/3 dari TBW atau 20% dari
berat badannya berada di luar sel (ekstraseluler) yaig terbagi dalam 15 %cairan
interstitial, 5 % cairan intavaskuler dan 1-2 % transeluler.
4. Elektrolit Utama Tubuh Manusia
4. Elektrolit Utama Tubuh Manusia
Zat terlarut yang ada dalam cairan tubuh terdiri dari
elektrolit dan nonelektrolit.Non elektrolit adalah zat terlarut yang tidak
terurai dalam larutan dan tidak bermuatan listrik,
seperti:protein,urea,glukosa,oksigen,karbon dioksida dan asam-asam
organik.Sedangkan elektrolit tubuh mencakup natrium (Na+),kalium (K+), Kalsium
(Ca++),magnesium (Mg++), Klorida (Cl-), bikarbonat(HCO3-), fosfat (HPO42-),
sulfat (SO42-).
Konsenterasi elektrolit dalam cairan tubuh bervariasi pada
satu bagian denganbagian yang lainnya,tetapi meskipun konsenterasi ion pada
tiap-tiap bagian berbeda, hukum netralitas listrik menyatakan bahwa jumlah
muatan-muatan negatif harus sama dengan jumlah muatan-muatan positif.Komposisi
dari elektrolit-elektrolit tubuh baik pada intarseluler maupun padaplasma
terinci dalam tabel di bawah ini :
No
|
Elektrolit
|
Ekstraseluler
|
Interstitial
|
Intraseluler Plasma
|
1.
|
Kation :
Natrium (Na+)
Kalium (K+)
Kalsium (Ca++)
Magnesium (Mg ++)
|
144,0 mEq
5,0 mEq
2,5 mEq
1,5 mEq
|
137,0 mEq
4,7 mEq
2,4 mEq
1,4 mEq
|
10 mEq
141 mEq
0
31 mEq
|
2.
|
Anion :
Klorida (Cl-)
Bikarbonat (HCO3-)
Fosfat (HPO42-)
Sulfat (SO42-)
Protein
|
107,0 mEq
27,0 mEq
2,0 mEq
0,5 mEq
1,2 mEq
|
112,7 mEq
28,3 mEq
2,0 mEq
0,5 mEq
0,2 mEq
|
4 mEq
10 mEq
11 mEq
1 mEq
4 mEq
|
a. Kation :
Ø Sodium
(Na+) :
- Kation berlebih di ruang
ekstraseluler
- Sodium penyeimbang cairan di ruang
esktraseluler
- Sodium adalah komunikasi antara
nerves dan musculus
- Membantu proses keseimbangan
asam-basa dengan menukar ion hidrogen pada Ion sodium di tubulus ginjal : ion
hidrogen di ekresikan
- Sumber : snack, kue,
rempah-rempah, daging panggang.
Ø Potassium
(K+) :
- Kation berlebih di ruang
intraseluler
- Menjaga keseimbangan kalium di
ruang intrasel
- Mengatur kontrasi (polarissasi dan
repolarisasi) dari muscle dan nerves.
- Sumber : Pisang,
alpokad, jeruk, tomat, dan kismis.
Ø Calcium (Ca++)
:
- Membentuk garam bersama dengan fosfat, carbonat, flouride di dalam tulang dan gigi untuk membuatnya keras dan kuat
- Meningkatkan fungsi syaraf dan muscle
- Meningkatkan efektifitas proses pembekuan darah dengan proses pengaktifan protrombin dan trombin
- Sumber : susu dengan kalsium tinggi,ikan dengan tulang,sayuran,dll.
- Membentuk garam bersama dengan fosfat, carbonat, flouride di dalam tulang dan gigi untuk membuatnya keras dan kuat
- Meningkatkan fungsi syaraf dan muscle
- Meningkatkan efektifitas proses pembekuan darah dengan proses pengaktifan protrombin dan trombin
- Sumber : susu dengan kalsium tinggi,ikan dengan tulang,sayuran,dll.
b.Anion
:
Ø Chloride (Cl
-) :
- Kadar berlebih di ruang ekstrasel
- Membantu proses keseimbangan natrium
- Komponen utama dari sekresi kelenjar gaster
- Sumber : garam dapur
- Kadar berlebih di ruang ekstrasel
- Membantu proses keseimbangan natrium
- Komponen utama dari sekresi kelenjar gaster
- Sumber : garam dapur
Ø Bicarbonat
(HCO3 -) :
Bagian dari bicarbonat buffer sistem
- Bereaksi dengan asam kuat untuk membentuk asam karbonat dan suasana garam untuk menurunkan PH
Ø Fosfat ( H2PO4- dan HPO42-) :
- Bagian dari fosfat buffer system
- Berfungsi untuk menjadi energi pad metabolisme sel
- Bersama dengan ion kalsium meningkatkan kekuatan dan kekerasan tulang
- Masuk dalam struktur genetik yaitu : DNA dan RNA.
5. Perpindahan Cairan dan Elektrolit Tubuh
Bagian dari bicarbonat buffer sistem
- Bereaksi dengan asam kuat untuk membentuk asam karbonat dan suasana garam untuk menurunkan PH
Ø Fosfat ( H2PO4- dan HPO42-) :
- Bagian dari fosfat buffer system
- Berfungsi untuk menjadi energi pad metabolisme sel
- Bersama dengan ion kalsium meningkatkan kekuatan dan kekerasan tulang
- Masuk dalam struktur genetik yaitu : DNA dan RNA.
5. Perpindahan Cairan dan Elektrolit Tubuh
Perpindahan cairan dan
elektrolit tubuh terjadi dalam tiga fase yaitu :
Ø
Fase I :
Plasma darah pindah dari seluruh
tubuh ke dalam sistem sirkulasi, dan nutrisi dan oksigen diambil dari paru-paru
dan tractus gastrointestinal.
Ø
Fase II :
Cairan interstitial dengan
komponennya pindah dari darah kapiler dan sel
Ø
Fase III :
Cairan dan substansi yang ada di
dalamnya berpindah dari cairan interstitial masuk ke dalam sel.Pembuluh darah
kapiler dan membran sel yang merupakan membrane semipermiabel mampu memfilter
tidak semua substansi dan komponen dalam cairan tubuh ikut berpindah.
Metode perpindahan dari cairan dan elektrolit tubuh
dengan cara :
·
Diffusi
·
Filtrasi
·
Osmosis
·
Aktiv
Transport
Diffusi dan osmosis adalah mekanisme transportasi
pasif.Hampir semua zat berpindah dengan mekanisme transportasi pasif.Diffusi
sederhana adalah perpindahan partikel-partikel dalam segala arah melalui
larutan atau gas.Beberapa faktor yang mempengaruhi mudah tidaknya difusi zat
terlarut menembus membran kapiler dan sel yaitu : Permebelitas membran kapiler
dan sel,Konsenterasi,Potensial listrik, dan Perbedaan tekanan.
Osmosis adalah proses difusi dari air yang disebabkan oleh
perbedaan konsentrasi.Difusi air terjadi pada daerah dengan konsenterasi zat
terlarut yang rendah ke daerah dengan konsenterasi zat terlarut yang tinggi.Konsentrasi dan muatan listrik disebut transportasi
aktif.Transportasi aktif berbeda dengan transportasi pasif karena memerlukan
energi dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP).Salah satu contonya adalah
transportasi pompa kalium dan natrium.
Natrium tidak berperan penting dalam
perpindahan air di dalam bagian plasma dan bagian cairan interstisial karena
konsentrasi natrium hampir sama pada kedua bagian itu. Distribusi air dalam
kedua bagian itu diatur oleh tekanan hidrostatik yang dihasilkan oleh darah
kapiler,terutama akibat oleh pemompaan oleh jantung dan tekanan osmotik koloid
yang terutama disebabkan olehalbumin serum.Proses perpindahan cairan dari
kapiler ke ruang interstisial disebut ultrafilterisasi.Contoh lain proses
filterisasi adalah pada glomerolus ginjal.
Meskipun keadaan di atas merupakan proses pertukaran dan
pergantian yang terus menerus namun komposisi dan volume cairan relatif
stabil,suatu keadaan yang disebut keseimbangan dinamis atau homeostatis.
6. Regulating Body Fluid Volumes
6. Regulating Body Fluid Volumes
Di dalam tubuh seorang yang sehat volume cairan tubuh dan
komponen kimia dari cairan tubuh selalu berada dalam kondisi dan batas yang
nyaman.Dalam kondisi normal intake cairan sesuai dengan kehilangan cairan tubuh
yang terjadi.Kondisi sakit dapat menyebabkan gangguan pada keseimbangan cairan
dan elektrolit tubuh.Dalam rangka mempertahankan fungsi tubuh maka tubuh akan
kehilanagn caiaran antara lain melalui proses penguapan ekspirasi penguapan
kulit, ginjal (urine),ekresi pada proses metabolisme.
a. Intake Cairan
Selama aktifitas dan temperatur yang sedang seorang dewasa
minum kira-kira1500 ml per hari, sedangkan kebutuhan cairan tubuh kira-kira
2500 ml per harisehingga kekurangan sekitar 1000 ml per hari diperoleh dari
makanan, dan oksidasi selama proses metabolisme.Berikut adalah kebutuhan intake
cairan yang diperlukan berdasarkan umur dan berat badan, perhatikan tabel di
bawah :
No.
|
Umur
|
Berat
Badan (kg)
|
Kebutuhan
Cairan (mL/24 Jam)
|
1
|
Hari
|
3,0
|
250
- 300
|
2
|
1
tahun
|
9,5
|
1150
- 1300
|
3
|
2
tahun
|
11,8
|
1350
- 1500
|
4
|
6
tahun
|
20,0
|
1800
- 2000
|
5
|
10
tahun
|
28,7
|
2000
- 2500
|
6
|
14
tahun
|
45,0
|
2200
- 2700
|
7
|
18
tahun(adult)
|
54,0
|
2200
- 2700
|
Pengatur
utama intake cairan adalah melalui mekanisme haus. Pusat haus dikendalikan
berada di otak Sedangakan rangsangan haus berasal dari kondisi dehidrasi
intraseluler,sekresi angiotensin II sebagai respon dari penurunan tekanan
darah,perdarahan yang mengakibatkan penurunan volume darah.Perasaan kering di
mulut biasanya terjadi bersama dengan sensasi haus walaupun kadang terjadi
secara sendiri.Sensasi haus akan segera hilang setelah minum sebelum proses
absorbsi oleh tractus gastrointestinal.
b.Output Cairan
Kehilangan caiaran tubuh
melalui empat rute (proses) yaitu :
Ø
Urine
Proses pembentukan urine oleh ginjal dan ekresi melalui
tractus urinarius merupakan proses output cairan tubuh yang utama.Dalam kondisi
normal output urine sekitar 1400-1500 ml per 24 jam, atau sekitar 30-50 ml per
jam.Pada orang dewasa.Pada orang yang sehat kemungkinan produksi urine
bervariasi dalam setiap harinya,bila aktivitas kelenjar keringat meningkat maka
produksi urine akan menurun sebagai upaya tetap mempertahankankeseimbangan
dalam tubuh.
Ø
IWL (Insesible Water Loss) :
IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit, Melalui kulit
dengan mekanisme difusi.Pada orang dewasa normal kehilangan cairan tubuh
melalui proses ini adalahberkisar 300-400 mL per hari, tapi bila proses
respirasi atau suhu tubuhmeningkat maka IWL dapat meningkat.
Ø
Keringat :
Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh
yang panas, respon iniberasal dari anterior hypotalamus,sedangkan impulsnya
ditransfer melalui sumsum tulang belakang yang dirangsang oleh susunan syaraf
simpatis pada kulit.
Ø
Feces :
Pengeluaran air melalui feces berkisar antara 100-200 mL per
hari,yang diatur melalui mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus besar
(kolon).
7. Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit
Pengaturan keseimbangan cairan perlu
memperhatikan dua parameter penting, yaitu volume cairan ekstrasel dan
osmolaritas cairan ekstrasel.Ginjal mengontrol volume cairan ekstrasel dengan
mempertahankan keseimbangan garam dan mengontrol osmolaritas cairan ekstrasel
dengan mempertahankan keseimbangan cairan.Ginjal mempertahankan keseimbangan
ini dengan mengatur keluaran garam dan air dalam urine sesuai kebutuhan untuk
mengkompensasi asupan dan kehilangan abnormal dari air dan garam tersebut.
1. Pengaturan volume cairan
ekstrasel.
Penurunan volume cairan ekstrasel
menyebabkan penurunan tekanan darah arteri dengan menurunkan volume
plasma.Sebaliknya,peningkatan volume cairan ekstrasel dapat menyebabkan
peningkatan tekanan darah arteri dengan memperbanyak volume plasma.Pengontrolan
volume cairan ekstrasel penting untuk pengaturan tekanan darah jangka panjang.
Mempertahankan keseimbangan asupan dan
keluaran (intake dan output) air.Untuk mempertahankan volume cairan tubuh
kurang lebih tetap,maka harus ada keseimbangan antara air yang ke luar dan yang
masuk ke dalam tubuh.hal ini terjadi karena adanya pertukaran cairan antar
kompartmen dan antara tubuh dengan lingkungan luarnya.Water turnover dibagi
dalam:
1. eksternal fluid exchange, pertukaran antara tubuh
dengan lingkungan luar; dan
2. Internal fluid exchange, pertukaran cairan antar
pelbagai kompartmen seperti proses filtrasi dan reabsorpsi di kapiler ginjal.
Memperhatikan keseimbangan garam.Seperti
halnya keseimbangan air, keseimbangan garam juga perlu dipertahankan sehingga
asupan garam sama dengan keluarannya.Permasalahannya adalah seseorang hampir
tidak pernah memperhatikan jumlah garam yang ia konsumsi sehingga sesuai dengan
kebutuhannya.Tetapi,seseorang mengkonsumsi garam sesuai dengan seleranya dan
cenderung lebih dari kebutuhan. Kelebihan garam yang dikonsumsi harus
diekskresikan dalam urine untuk mempertahankan keseimbangan garam.Ginjal
mengontrol jumlah garam yang dieksresi dengan cara:
Ø mengontrol jumlah garam (natrium) yang difiltrasi
dengan pengaturan Laju Filtrasi Glomerulus
(LFG)/ Glomerulus Filtration Rate (GFR).
Ø mengontrol jumlah yang direabsorbsi di tubulus
ginjal
Jumlah Na+ yang direasorbsi juga bergantung pada sistem yang
berperan mengontrol tekanan darah.Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron mengatur
reabsorbsi Na+ dan retensi Na+ di tubulus distal dan collecting.Retensi Na+
meningkatkan retensi air sehingga meningkatkan volume plasma dan menyebabkan
peningkatan tekanan darah arteri.Selain sistem
Renin-Angiotensin-Aldosteron,Atrial Natriuretic Peptide (ANP) atau hormon
atriopeptin menurunkan reabsorbsi natrium dan air.Hormon ini disekresi leh sel
atrium jantung jika mengalami distensi peningkatan volume plasma.Penurunan
reabsorbsi natrium dan air di tubulus ginjal meningkatkan eksresi urine
sehingga mengembalikan volume darah kembali normal.
2. Pengaturan Osmolaritas cairan
ekstrasel.
Osmolaritas cairan adalah ukuran
konsentrasi partikel solut (zat terlarut) dalam suatu larutan.semakin tinggi
osmolaritas,semakin tinggi konsentrasi solute atau semakin rendah konsentrasi
solutnya lebih rendah (konsentrasi air lebih tinggi) ke area yang konsentrasi
solutnya lebih tinggi (konsentrasi air lebih rendah).Osmosis hanya terjadi jika
terjadi perbedaan konsentrasi solut yang tidak dapat menmbus membran plasma di
intrasel dan ekstrasel.Ion natrium merupakan solut yang banyak ditemukan di
cairan ekstrasel,dan ion utama yang berperan penting dalam menentukan aktivitas
osmotik cairan ekstrasel.sedangkan di dalam cairan intrasel,ion kalium
bertanggung jawab dalam menentukan aktivitas osmotik cairan intrasel.Distribusi
yang tidak merata dari ion natrium dan kalium ini menyebabkan perubahan kadar
kedua ion ini bertanggung jawab dalam menetukan aktivitas osmotik di kedua
kompartmen ini.Pengaturan osmolaritas cairan ekstrasel oleh tubuh dilakukan
dilakukan melalui:
^ Perubahan
osmolaritas di nefron
Di sepanjang tubulus yang membentuk nefron ginjal, terjadi
perubahan osmolaritas yang pada akhirnya akan membentuk urine yang sesuai
dengan keadaan cairan tubuh secara keseluruhan di dukstus koligen.Glomerulus
menghasilkan cairan yang isosmotik di tubulus proksimal (300 mOsm).Dinding
tubulus ansa Henle pars decending sangat permeable terhadap air,sehingga di
bagian ini terjadi reabsorbsi cairan ke kapiler peritubular atau vasa recta.Hal
ini menyebabkan cairan di dalam lumen tubulus menjadi hiperosmotik.
Dinding tubulus ansa henle pars acenden tidak permeable
terhadap air dan secara aktif memindahkan NaCl keluar tubulus.Hal ini
menyebabkan reabsobsi garam tanpa osmosis air.Sehingga cairan yang sampai ke
tubulus distal dan duktus koligen menjadi hipoosmotik.Permeabilitas dinding
tubulus distal dan duktus koligen bervariasi bergantung pada ada tidaknya
vasopresin (ADH).Sehingga urine yang dibentuk di duktus koligen dan akhirnya di
keluarkan ke pelvis ginjal dan ureter juga bergantung pada ada tidaknya
vasopresis (ADH).
^ Mekanisme haus dan peranan vasopresin (antidiuretic
hormone/ADH)
Peningkatan osmolaritas cairan ekstrasel (>280 mOsm) akan
merangsang osmoreseptor di hypotalamus. Rangsangan ini akan dihantarkan ke
neuron hypotalamus yang mensintesis vasopresin.Vasopresin akan dilepaskan oleh
hipofisis posterior ke dalam darah dan akan berikatan dengan reseptornya di
duktus koligen. ikatan vasopresin dengan reseptornya di duktus koligen memicu
terbentuknya aquaporin, yaitu kanal air di membrane bagian apeks duktus
koligen.Pembentukkan aquaporin ini memungkinkan terjadinya reabsorbsi cairan ke
vasa recta.Hal ini menyebabkan urine yang terbentuk di duktus koligen
menjadi sedikit dan hiperosmotik atau pekat, sehingga cairan di dalam tubuh
tetap dipertahankan.Selain itu,rangsangan pada osmoreseptor di hypotalamus
akibat peningkatan osmolaritas cairan ekstrasel juga akan dihantarkan ke pusat
haus di hypotalamus sehingga terbentuk perilaku untuk membatasi haus,dan cairan
di dalam tubuh kembali normal.
^ Pengaturan
Neuroendokrin dalam Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Sebagai kesimpulan,pengaturan keseimbangan keseimbangan
cairan dan elektrolit diperankan oleh system saraf dan sistem endokrin.Sistem
saraf mendapat informasi adanya perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit
melalui baroreseptor di arkus aorta dan sinus karotikus, osmoreseptor di
hypotalamus,dan volume reseptor atau reseptor regang di atrium.Sedangkan dalam
sistem endokrin,hormon-hormon yang berperan saat tubuh mengalami kekurangan
cairan adalah Angiotensin II, Aldosteron, dan Vasopresin/ADH dengan
meningkatkan reabsorbsi natrium dan air. Sementara,jika terjadi peningkatan
volume cairan tubuh,maka hormone atriopeptin (ANP) akan meningkatkan eksresi
volume natrium dan air.Perubahan volume dan osmolaritas cairan dapat terjadi
pada beberapa keadaan.Faktor lain yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan
elektrolit di antaranya ialah umur, suhu lingkungan,diet,stres,dan penyakit.
8. Faktor yang
Berpengaruh pada Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Faktor-faktor yang berpengaruh pada
keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh antara lain:
% Umur
Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari
usia,karena usia akanberpengaruh pada luas permukaan tubuh,metabolisme,dan
berat badan.Infant dan anak-anak lebih mudah mengalami gangguan keseimbangan
cairan dibanding usia dewasa.Pada usia lanjut sering terjadi gangguan
keseimbangan cairan dikarenakan gangguan fungsi ginjal atau jantung.
%
Iklim
Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan
kelembaban udaranya rendah memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan
elektrolit melalui keringat.Sedangkan seseorang yang beraktifitas di lingkungan
yang panas dapatkehilangan cairan sampai dengan 5 L per hari.
%
Diet
Diet seseorag berpengaruh terhadap intake cairan dan
elktrolit.Ketika intake nutrisi tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein
dan lemak sehingga akan serum albumin dan cadangan protein akan menurun padahal
keduanya sangat diperlukan dalam proses keseimbangan cairan sehingga hal ini
akan menyebabkan edema.
% Stress
Stress dapat meningkatkan metabolisme sel,glukosa darah,dan
pemecahan glykogen otot.Mekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan retensi
airsehingga bila berkepanjangan dapat meningkatkan volume darah.
%
Kondisi Sakit
Kondisi sakit sangat berpengaruh terhadap kondisi
keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh Misalnya :
- Trauma seperti luka bakar akan
meningkatkan kehilangan air melalui IWL.
- Penyakit ginjal dan kardiovaskuler
sangat mempengaruhi proses regulator
keseimbangan cairan dan
elektrolit tubuh
- Pasien dengan penurunan tingkat
kesadaran akan mengalami gangguan pemenuhan intake cairan.
9. Gangguan
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Tubuh
Tiga kategori umum yang menjelaskan
abnormalitas cairan tubuh adalah :
a. Ketidakseimbangan Volume
• kurangan Volume Cairan
Ekstraseluler (ECF)
Kekurangan
volume ECF atau hipovolemia didefinisikan sebagai kehilangancairan tubuh
isotonik, yang disertai kehilangan natrium dan air dalam jumlah yang relatif
sama. Kekurangan volume isotonik sering kali diistilahkan dehidrasiy ang
seharusnya dipakai untuk kondisi kehilangan air murni yang relatif
mengakibatkan hipernatremia.
-
cairan Isotonis adalah cairan yang konsentrasi / kepekatannya
sama dengan cairan tubuh, contohnya : larutan NaCl 0,9 %, Larutan Ringer
Lactate (RL).
- Cairan hipertonis adalah cairan yang konsentrasi zat terlarut / kepekatannya
melebihi cairan tubuh, contohnya Larutan
dextrose 5 % dalam NaCl normal,Dextrose 5% dalam RL, Dextrose 5 % dalam NaCl
0,45%.
- Cairan Hipotonis adalah cairan yang konsentrasi zat terlarut / kepekataannya
Kurang dari cairan
tubuh, contohnya : larutan Glukosa 2,5 %.,NaCl.0,45 %,NaCl 0,33%
• Kelebihan Volume ECF :
Kelebihan cairan ekstraseluler dapat terjadi bila natrium
dan air kedua-duanya tertahan dengan proporsi yang kira- kira sama.Dengan
terkumpulnya cairan isotonik yang berlebihan pada ECF (hipervolumia) maka
cairan akan berpindah ke kompartement cairan interstitial sehingga mnyebabkan
edema.Edema adalah penunpukan cairan interstisial yang berlebihan. Edema dapat
terlokalisir atau generalisata.
b.Ketidakseimbangan Osmolalitas dan perubahan komposisional
Ketidakseimbangan osmolalitas melibatkan kadar zat terlarut
dalam cairan-cairan tubuh.Karena natrium merupakan zat terlarut utama yang
aktif secara osmotik dalam ECF maka kebanyakan kasus hipoosmolalitas
(overhidrasi)adalah hiponatremia yaitu rendahnya kadar natrium di dalam plasma
dan hipernatremia yaitu tingginya kadar natrium di dalam plasma.Pahami
jugaperubahan komposisional di bawah ini :
• Hipokalemia
adalah keadaan dimana kadar kalium serum kurang dari 3,5 mEq/L.
• Hiperkalemia
adalah keadaan dimana kadar kalium serum lebih dari atau sama
Dengan
5,5 mEq/L.
• Hiperkalemia
akut adalah keadaan gawat medik yang perlu segera dikenali, dan ditangani untuk
menghindari disritmia dan gagal jantung yang fatal.
0 komentar:
Posting Komentar